Selasa, 21 April 2015

Renang Gaya Kupu-Kupu / Butterfly Style


RENANG GAYA KUPU-KUPU
(BUTTERFLY STYLE)


NAMA KELOMPOK IV




KETUA                     : Arif Adiputra          ( 28 )
SEKRETARIS          : Maulidiya Ba’sa      ( 08 )
BENDAHARA          : Nurhaidah               ( 32 )
ANGGOTA                Fristi Palumpun       ( 02 )
                         Muh. Hardyansah    ( 06 )
                         Indah Marwah. L     ( 30 )
                         Tansya Tri Saputa   ( 25 )
                         Irwan Susanto         ( 38 )





         DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
                     SMP NEGERI 23 MAKASSAR
                                           2015










KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Puji serta Syukur kehadirat Allah S. W. T. akhirnya Saya dapat menyelesaikan Tugas Makalah Pendidikan Jasmani dan Kesehatan guna memenuhi tugas dari Guru Mata Pelajaran. Berbagai kesulitan telah dialami, baik dalam pencarian materi maupun dalam menyusun makalah ini. Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin , tetapi kami berkeyakinan ini tidak akan mencakup kepada semua hal-hal yang termasuk kedalam Materi Renang. Hal ini di sebabkan karena terbatasnya kemampuan penyusun. Pun mengakui betapa telah mengusahakan sedemikian rupa, bahwa di dalam tugas makalah ini sudah pasti masih banyak kekurangan dan kesalahan, karena kami menyadari masih jauh dari kesempurnaan. Oleh Karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami nantikan. Kepada semua pihak yang ikut membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, Saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya. Semoga makalah ini  bisa menjadi motivasi.

                                                           
MAKASSAR, 11 januari 2015


                     Penulis



DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………...…i
DAFTAR ISI………………………………………………………………….....…ii

BAB I.  PENDAHULUAN
              A.    Latar Belakang…………………………………………………………..1.

-          Sejarah Renang Gaya Kupu-Kupu……………………………...…..…..2.
-          Sejarah Prestasi atlet Renang Indonesia…………………………....…....3.
-          Sejarah Prestasi Atlet Renang Dunia…………………………...….……9.

               B.     Rumusan Masalah………………………………………………….….14.
               C.    Tujuan Penulisan……………………………………………….………14.   
               D.    Manfaat Penulisan………………………………………………….…14.

BAB II.  PEMBAHASAN
               A.    Teknik Renang Gaya Kupu-Kupu………………………………..…..15.

1.      Teknik Start…………………………………………………....…15.
2.      Teknik Gerakan Ayunan Lengan………………………………......17.
3.      Teknik Gerakan Ayunan Kaki……………………………….....…20.
4.      Teknik Bernafas…………………………………………………..22.

                 B.     Peraturan Pertandingan Renang Kupu-Kupu……..…………………23.
                 C.     Penyelamatan di Air…………………………………..………..…….26.
                 D.    Gambar Kolam Renang standar beserta ukuran……………………32.

BAB III.  PENUTUP
                 A.    Kesimpulan…………………………………………………………......33.
                 B.     Saran……………………………………………………………….......34.

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….......……35.




BAB I
PE`NDAHULUAN


A. Latar Belakang
       
 Renang gaya kupu- kupu merupakan turunan dari gaya dada/gaya katak. Dengan posisi dada menghadap ke bawah, kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah, lalu ke belakang, dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air. Pada saat tarikan tangan ke belakang, kedua belah kaki secara bersamaan menekan ke bawah. Gerakan kaki dan tangan ini dilakukan untuk mendorong badan bergerak ke depan (atau ke atas permukaan air untuk mengambil nafas). Pada saat kepala masuk kembali ke dalam air, tangan mengikuti masuk, dan kaki kembali menekan ke bawah. Gerakan kaki naik-turun menyerupai gerakan sirip ekor lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air. Berbeda dari gaya lainnya yang umumnya mudah dikuasai, perenang pemula memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar pemula juga menganggap gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya berenang lainnya, teknik gerakan yang buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan perenang

- Sejarah Renang Gaya Kupu-kupu
      
   Pada akhir tahun 1933, perenang Amerika Serikat bernama Henry Myers berenang gaya kupu-kupu di perlombaan renang Brooklyn Central YMCA. Gaya kupu-kupu merupakan hasil pengembangan gaya dada. Pelatih renang David Armbruster dari Universitas Iowa meneliti masalah hambatan air sewaktu berenang gaya dada. Pada tahun 1934, Armbruster diduga telah memperbaiki metode mengayunkan lengan ke depan sewaktu berenang gaya dada. Armbruster menyebut gaya "baru" tersebut sebagai gaya "kupu-kupu". Walaupun gaya kupu-kupu sulit dipelajari, perenang gaya kupu-kupu bisa berenang lebih cepat. Pada tahun berikutnya (1935), perenang Jack Sieg dari Universitas Iowa mengembangkan teknik menendang seperti sirip ekor ikan, Sieg berenang dengan tubuh dimiringkan ke salah satu sisi. Ia menyebut tendangannya sebagai "tendangan sirip ekor lumba-lumba". Armbruster dan Sieg lalu bersama-sama mengembangkan kedua teknik ini menjadi gaya renang yang sangat cepat. Satu ayunan lengan kupu-kupu dipadu dengan dua tendangan lumba-lumba. Richard Rhodes mengklaim bahwa Volney Wilson adalah orang yang menciptakan "tendangan lumba-lumba" setelah mempelajari gerakan ikan. Volney Wilson mencoba gerakan barunya di penyaringan wakil Amerika Serikat untuk Olimpiade 1938. Hasilnya, Wilson terkena diskualifikasi.
Dibandingkan gaya renang lainnya, berenang gaya kupu-kupu memerlukan kekuatan yang besar dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan renang. Perenang gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba renang pada tahun 1933.


           
- Sejarah Prestasi Atlet Renang Indonesia
               
    ü  I Gede Siman Sudartawa



I Gede Siman Sudartawa, atlet renang berusia 18 tahun kelahiran 8 September 1994. Penampilannya di SEA Games 2011 lalu ketika menyabet 4 emas di nomor berbeda, sungguh membuat masyarakat berdecak bangga terhadapnya. Tentu saja di usianya yang masih sangat muda dengan turut serta menyumbangkan emas untuk kemenangan Indonesia sebagai juara SEA Games, membuat namanya menjulang tinggi.
Meski begitu, ia tetap ramah terhadap siapapun dan selalu bersyukur atas apa yang telah diraihnya selama ini.
Pada saat menghadiri acara Anugerah Olah Raga Indonesia 2011 (AORI) yang bertempat di FX Plaza lantai 3, Senayan, Jakarta Pusat pada  hari Sabtu, 3 Maret 2012 lalu dan ia sukses menggondol tiga penghargaan sebagai atlet putra terbaik, atlet harapan serta tim beregu. Menurutnya keberhasilan ia selama di SEA Games 2011 lalu tidak serta merta karena faktor dirinya saja, melainkan juga banyak faktor lainnya. Yaitu dukungan dari kedua orang tua, keluarga, pelatih, tim, media, serta masyarakat luas yang turut memberikan kontribusi semangat saat menyaksikan aksinya berlaga di air.
Tidak ketinggalan, Siman juga mengatakan bahwa peranan dari sang pelatih, Albert Susanto sangatlah besar baik saat berlaga maupun latihan. Karena selain terkenal tegas dan disiplin, pelatihnya itu sama sekali tidak pandang bulu terhadap siapapun anak didiknya termasuk untuk ia sendiri, yang langsung diamini oleh Albert Susanto yang duduk disampingnya. Memang diantara keduanya antara Siman dan Albert Susanto terlihat sangat akrab satu sama lain,  meski terpaut usia 20 tahun diantaranya Albert Susanto sang pelatih tetap menginginkan anak didiknya untuk melangkah lebih jauh lagi, baik di ajang Asian Games atau yang lebih tinggi, Olimpiade.
Dengan rentang waktu yang tinggal menghitung hari di ajang Olimpiade, tentunya Albert Susanto akan terus memovitasi Siman agar dapat mencapai targetnya di London, yaitu sesuai dengan harapannya babak 16 besar. Atau setidaknya mampu membuat harum nama Indonesia di ajang paling prestisius di dunia, walau harus bersaing dengan perenang ternama dunia lainnya yang lebih hebat dibandingkan saat SEA Games 2011 lalu.
Menilik sepak terjangnya, Siman yang termasuk sosok pemalu itu memang selalu berusaha untuk meningkatkan prestasinya, sejak mendapatkan emas di Porprov Bali 2009 hingga puncaknya meraih 4 emas serta memecahkan rekor di SEA Games 2011. Saat ditanya mengenai kegiatan yang ialakukan selama ini usai pagelaran SEA Games lalu, Siman menjawab dengan mantap bahwa ia terus berlatih, berlatih dan berlatih dibawah bimbingan Albert Susanto. Tidak lupa ia pun mengikuti program homeschooling agar tidak ketinggalan pendidikannya sekaligus mempersiapkan diri saat pensiun nanti.
Profil Siman:
Nama lengkap                         :I Gede Siman Sudartawa
Tempat tanggal lahir               :Bali,8 September 1994
Domisili saat ini                      :Pekanbaru, Riau
Tinggi dan berat badan           :175cm / 65kg
Hobi                                        : Berenang, membaca buku
Prestasi:- Emas Porprov Bali 2009
- Emas nomor 50 meter gaya punggung SEA Games 2011
- Emas nomor 100 meter gaya punggung SEA Games 2011
- Emas nomor 200 meter gaya punggung SEA Games 2011
- Emas nomor 4×100 meter estafet gaya ganti beregu putra SEA Games 2011
- Atlet Putra terbaik, Atlet Harapan dan Tim beregu terbaik di ajang Anugerah Olah Raga Indonesia 2011
Rekor:
- Memecahkan rekor nomor 100 meter gaya punggung putra dalam waktu 55:59 detik SEA Games 2011
- Memecahkan rekor 3 penghargaan sekaligus untuk Atlet berprestasi di AORI 2011.



    ü  Richard Sambera





Richard SamberaAdalah perenang putra andalan Indonesia. Ia eksis dari tahun 1980-an, 1990-an dan 2000-an ini. Prestasinya antara lain memperoleh medali emas di Sea Games, medali Perunggu Asian Games dan beberapa medali kejuaraan renang Asia maupun dunia.
Richard Sam Bera mengukir sejarah prestasi sebagai pemegang rekor SEA Games cabang Renang 100 M. Prestasinya antara lain dengan dengan meraih medali emas pertamanya pada SEA Games tahun 1989 ketika Richard masih berusia 18 tahun. Di tahun berikutnya, Richard meraih medali perunggu di ajang Asian Games Beijing untuk cabang Renang 100 M. Ia pun kembali menorehkan prestasinya dengan tinta emas dengan mendapatkan medali emas di SEA Games tahun 1991, kemudian disusul berturut-turut di tahun 1995, 1997, 1999, 2001, dan terakhir di tahun 2005, yang menjadikannya pemegang rekor.
            Tidak hanya berjaya di cabang Renang 100 M, Richard juga memenangkan medali emas di SEA Games untuk cabang Renang 50 M berturut-turut mulai tahun 1995, 1997, 1999, dan terakhir di tahun 2001. Pada tahun 2000, Richard berhasil mendapatkan medali perak di ajang World Swimming Championship untuk cabang Renang 50 M, yang saat itu diadakan di Hongkong. Richard Sam Bera juga seorang pemegang rekor United States National College untuk cabang Renang 100 M.
Selain memegang rekor di ajang internasional, Richard juga merupakan pemegang rekor nasional untuk cabang Renang 50 M, 100 M, dan 200 M, dan terpilih sebagai Best Indonesian Athlete SIWO PWI pada tahun 2001.




-          Sejarah Prestasi Atlet Renang Dunia

    ü  Michael Fred Phelps II

            Michael Fred Phelps II lahir  di Baltimore, Maryland, Amerika Serikat 30 Juni 1985) adalah perenang Amerika Serikat dan pemecah rekor dunia (sejak 2006). Pada Usia 15 tahun Michael Phelps telah berpartisipasi di Olimpiade 2000 di Sydney sebagai perenang putra termuda diajang Olimpiade sejak 68 tahun. Namun ia tidak memenangkan medali, ia finish ke-5 pada nomor 200 m gaya kupu-kupu.
            Lima bulan setelah Olimpiade Sydney, Phelps memecahkan rekor dunia 200 m gaya kupu-kupu. Berikutnya, pada usia 15 tahun 9 bulan, perenang putra termuda pemecah rekor dunia yang pernah ada. Ia lalu memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri di Kejuaraan Dunia Renang di Fukuoka, Jepang (1:54:58).
            Tahun 2002 pada kejuaraan nasional di Fort Lauderdale, Florida, Phelps juga memecahkan rekor dunia pada nomor 400 m gaya individual dan memecahkan rekor nasional AS pada nomor 100 m gaya kupu-kupu dan nomor 200 m gaya individual.
            Tahun 2003, Phelps memecahkan rekor dunia atas namanya sendiri di nomor 400 m gaya individual (4:09:09) dan pada bulan Juni, ia memecahkan rekor dunia di nomor 200 m gaya individual (1:56:04). Lalu pada 7 Juli 2004, Phelps memecahkan rekor dunia lagi atas namanya sendiri di nomor 400 m gaya individual (4:08:41) dan menjadi andalan Amerika Serikat di Olimpiade 2004.
            Pada 4 November 2004, Phelps ditahan polisi karena mabuk saat sedang mengemudi mobil setelah menerobos tanda pemberhentian di mobil Land Rover-nya bersama kedua temannya. Pada 29 Desember 2004, Phelps dituntut 18 bulan masa percobaan. Ia didenda $250, mengganggu ibunya saat sedang mengemudi dalam keadaan mabuk, dan mengganggu para siswa di 3 area SMA pada 1 Juni 2005.
            Kehidupan buruk Phelps tidak berlangsung lama. Di Olimpiade Beijing 2008, dia berambisi memecahkan rekor Mark Spitz yang meraih 7 emas dalam satu kejuaraan Olimpiade. Dan ambisi tersebut menjadi kenyataan. Phelps memboyong 8 medali emas di Olimpiade akbar tersebut dengan 5 emas diantaranya adalah gelar individu; dan lima diantaranya dengan pemecahan rekor dunia.


   ü  Ranomi Kromowidjojo





Ranomi adalah salah satu aset besar yang dimiliki Belanda. Atlet renang itu kini telah menjadi andalan Negeri Kincir Angin di berbagai kejuaraan dunia. Bahkan pada Kejuaraan (FINA) Dunia Renang Jarak Pendek di Dubai, Uni Emirat Arab yang berakhir pekan lalu, gadis berusia 20 tahun ini mampu menyabet tiag medali emas sekaligus, yakni 50 meter dan 100 meter gaya bebas, serta 4x100 meter bebas estafet.
            Karena kiprah Ranomi pula Belanda mampu bertengger di posisi keenam perolehan medali dengan 3 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu.”Onece, twice, three times this lady…,” tulis Ranomi di Facebook miliknya.
            Ranomi adalah gadis kelahiran Groningen Belanda 20 Agustus 1990. Dia menyandang nama Jawa, yakni Kromowidjojo di belakang namanya karena nenek moyang gadis itu memang berasal dari Pulau Jawa. Mereka pergi ke Suriname sebagai pekerja perkebunan pada akhir abad ke-19.
            Sementara ayahnya lahir di Suriname. Dia datang ke Belanda ketika Suriname merdeka pada 1975. Di Negeri Kincir Angin itu pula Ranomi kemudian dilahirkan. Kini dia dan keluarga tinggal di Sauwerd, wilayah Belanda Utara.
            Yang menarik, meski sudah berlangsung satu abad, unsur-unsur Jawa tetap dipelihara dalam keluarga mereka, terutama nama belakangnya, Kromowidjojo.
Ranomi bisa menjadi perenang tak lepas dari didikan leluhurnya. .Sebab sejak bayi, dia sudah dikenalkan dengan air.
            “Sejak masih bayi, saya sering diajak nenek berenang. Itu yang membuat saya jadi perenang seperti sekarang ini,” ujar Rnaomi dalam situs pribadinya, Ranomi.nl. Nama Ranomi mulai melejit di dunia renang ketika meraih medali perunggu nomor 50 meter gaya bebas pada kejuaraan Eropa Renang Junior pada 2005. Setahun kemudian, dia menyambar medali perak gaya bebas dan perunggu 50 meter gaya kupu-kupu. 
            Menurut Ranomi, kesuksesannya itu tidak datang dengan sendirinya. Dia telah menekuni dunia renang dengan serius sejak masih anak –anak. “Sejak kecil saya sudah sering diikutkan dalam lomba renang lokal. Ternyata hal itu berlanjut hingga saya dewasa. Bahkan ketika tampil di senior pun saya mampu meraih prestasi di Kejuaraan Eropa Renang di Budapest,’ katanya.
            Di Ibu Kota Hungaria itu, Ranomi meraih perak di nomor 4x100 meter bebas estafet bersama Marleen Veldhuis Inge Dekker dan Chantal Groot. Nama Ranomi mulai mendunia saat tampil untuk pertama kali di Kejuaraan Dunia Renang 2007 di Melbourne, Australia.
            Tim estafetnya meraih perunggu di 4x100 meter gaya bebas. Di samping itu dia juga mempertajam rekor pribadinya di nomor 100 meter bebas putri dengan catatan waktu 55,33 detik.
            Meski prestasinya menakjubkan Ranomi tetap saja rendah hati.”Pada kejuaraan dunia itu, saya masih jauh di bawah perenang peringkat atas dunia. Saya masih terus berlatih keras, tetap tenang dan menjalani kehidupan sehari-hari.Tapi tentu saya harus punya target,” kata Ranomi.
            sebagai siswa sekolah HAVO 5, setingkat SMA kelas 3. Tentu dengan kesibukan sebagai atlet, dia bersekolah di LOOT, sekolah khusus atlet berbakat.
            Torehan prestasinya makin berkilap setelah dia menyumbangkan medali emas nomor 4x100 meter estafet Olimpiade Heemskerk dan Marleen Veldhuis, dia mencatat waktu tercepat dan memecahkan rekor dunia 3 menit 33,76 detik.
            Hasil itu sangat di luar dugaan karena keikutsertaan Ranomi di Beijing hanya bersifat pengaderan.”Untuk nomor perseorangan, saya berharap bisa meraih emas di Olimpiade berikut, yakni di Olimpiade 2012 London.Saya akan berusaha keras untuk mewujudkan cita-cita itu,” ujar Ranomi.

B.  Rumusan Masalah
·         Bagaimana sejarah renang gaya kupu-kupu?

·         Bagaimana  teknik renang gaya kupu-kupu?

·         Peraturan apakah yang harus diperhatikan dalam renang gaya kupu-kupu?

·         Berapakah  ukuran kolam renang standar nasional?

C. Tujuan Penulis

·         Memenuhi Salah satu tugas mata pelajaran Penjasorkes


·         Mengetahui Seluk beluk, sejarah teknik, peraturan, penyelamatan di air, serta ukuran kolam renang


·         Dapat diterima dengan baik bagi guru maupun teman teman


D. Manfaat Penulisan

      
             ·     Kami dapat Mengetahui dan memahami renang gaya kupu”

             ·         Kita pula dapat mempelajari hal-hal yg belum kami ketahui

             ·         Selain itu kita juga dapat Menumbuhkan kebersamaan dalam hal diskusi





                                                                                                                                      

BAB II
PEMBAHASAN

A. Teknik Renang Gaya Kupu-kupu




Dalam renang gaya kupu-kupu kita harus mempelajari dan mengetahui tenik-tekniknya.  Berikut adalah teknik-teknik dalam berenang gaya kupu-kupu

  1.   Teknik Star

Gaya kupu-kupu dilakukan dengan berdiri diatas balok start dengan badan dibungkukkan ke muka dan kedua lutut  ditekuk. Start untuk gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu hamper sama, perbedaannya terdapat pada sudut masuknya ke dalam air. Pada gaya bebas dan gaya kupu-kupu, sudut masuk kedalam air kira-kira 15 , sedang untuk gaya dada sudut masuknya lebih tajam, sekitar 20




Teknik gerakan satart gaya kupu-kupu
1)      Dengan sikap untuk melakukan start, keuda ujung-ujung jari dikaitkan pada bibir balok start lakukan sikap membungkkuk dengan kedua lengan berada lurus ke belakang, sedang pandangan mata diarhkan lurus ke depan.
2)      Bungkukkan tubuh mendekati air dengan sikap lengan diayun kebelakang.
3)      Ayunkan lengan dengan bergerak kedepan sehingga tubuh terorong maju.
4)      Dengan dorongan ayunan tersebut, tubuh condong ke permukaan air.
5)      Sikap tubuh yang akan jatuh dibantu tumpuan telapak kaki. Badan mulai lepas landas.
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan
tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Wasit start memanggil para perenang dengan tiupan peluit panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan oleh wasit start. Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang harus dalam keadaan diam.


 2. Teknik Gerakan Ayunan Lengan



Gerakan Recovery lengan adalah gerakan lengan pada saat akhir dayungan sampai dengan pada saat permulaan dayungan. Gerakan recovery ini sebagai berikut:
Setelah kedua tangan keluar dari air tangan mulai dilemparkan ke depan pada posisi yang rendah dalam bentuk parabola yang datar.Gerakan ini dilakukan dengan rileks.Kedua tangan masuk kedalam air pada titik sedikit diluar garis bahu.Gerakan recovery lengan ini dilakukan secara serempak dan simetris antara lengan kiri dan lengan kanan.
Dayungan Lengan adalah gerakan menarik (pull) dan gerakan mendorong (push).Setelah tangan masuk kedalam air, Maka mulailah dengan lengan kea rah lurus kemudian gerakan berubah arah dengan memutar ke arah dalam.Pada saat berputar kedalam lengan di tekuk ±135º pada sudut siku.Gerakan kedalam ini masih dalam gerakan tarikan.Gerakan selanjutnya tangan berubah arah yaitu memutar keluar.Gerakan lengan memutar keluar ini merupakan gerakan dorongan dari lengan. Akhir dari dorongan apabila kita perhatikan gerakan dari telapak tangan  gaya kupu-kupu pada saat mendayung adalah sebagai berikut:
Setelah telapak tangan masuk kedalam air mulailah gerakan kearah luar kemudian kedalam dan selanjutnya keluar lagi sampai selesai gerakan mendayung. Kedua telapak tangan akan membuat gerakan seperti bentuk lubang kunci (key hole). Selama dayungan telapak tangan  menyesuaikan dengan gerakannya, pada gerakan keluar telapak tangan menghadap keluar,pada saat  putaran kedalam telapak tangan yang menghadap keluar menjadi menghadap kedalam dan pada gerakan memutar keluar maka telapak tangan memutar dari menghadap kedalam menjadi menghadap keluar. Kecepatan gerakan dari arah pelan keaarah keras.sehingga pada saat dorongan  harus dilakukan sekeras-kerasnya. Bila kita perhatikan gerakan lengan darigaya kupu-kupu sebenarnya hampir sama dengan gerakan lengan pada gaya bebas baik pada gerakan recovery maupun pada gerakan mendayung. Bedanya pada gaya kupu-kupu dilakukan secara serempak dan simetris antara lengan kanan dan lengan kiri sedangkan gaya bebas gerakan lengan dilakukan secara bergantian antara lengan kanan dan lengan kiri.
Ayunan  lengan pada gaya kupu-kupu diawali dengan memasukkan kedua lengan ke dalam air. Gerakan lengan dilakukan dengan cara-cara berikut.
-          Menangkap (catch)
Setelah masuk ke dalam air, lengan digerakkan keluar, lalu dilanjutkan dengan gerak menangkap. Gerak ini bersamaan dengan gerak cambukan ke bawah yang pertama.
-          Meraih (downsweep)
Setelah gerak menangkap, gerak pergelangan tangan dan siku-siku sedikit membengkok ke bawah lalu keluar dan meraih air.
-          Menarik (insweep)
Tangan ditarik ke dalam dan ke belakang di bawah kepala dekat badan. 
-          Mendorong (upsweep)
Gerakan ini dilakukan di akhir gerak menarik dengan mendorong lengan ke belakang dan mengeluarkan lengan dari air.
-          Pemulihan (recovery)
Pemulihan dilakukan setelah melakukan gerakan mendorong. Caranya, yaitu dengan mengangkat siku ke atas permukaan air dan memutar sendi bahu untuk memindahkan lengan ke depan.
  

  3. Teknik Gerakan Ayunan Kaki



Tendangan kaki gaya kupu-kupu sebenarnya hampir sama dengan gerakan kaki pada gaya bebas,yaitu bergerak naik turun secara vertikal. Bedanya yaitu pada gaya kupu-kupu tendangan kaki naik turun tersebut dilakukan secara bersama-sama (serentak) dan semetris antara kaki kanan dan kaki kiri,sedang tendangan kaki pada gaya bebas dilakukan dengan naik turun secara bergantian antara kaki kanan                                                                                  dengan kaki kiri.
Tendangan kaki pada gaya kupu-kupu dimulai pada pangkal paha dengan cara menekuk kaki pada persendian lutut,penekukan kaki dilakukan kecil saja sehingga telapak kaki tidak keluar pada permukaan air. Tetapi hanya sebagian dari telapak kaki yaitu jari-jari kaki saja yang keluar dari permukaan air.penekukan kaki atau gerakan kaki keatas dilakukan dengan rileks dan pelan sedangkan gerakan kaki kebawah atau meluruskan kaki dengan kekuatan yang besar,dimana punggung kakimenendang dengan keras kearah bawah.
Pada waktu kaki bergerak ke atas telapak kaki dari keadaan bertekuk berubah kekeadaan lurus,sedangkan pada waktu tendangan ke bawah yang keras,telapak kaki dari keadaan lurus berubah menjadi keadaan bertekuk. Gerakan telapak kaki menekuk ini merupakan dorongan yang besar, tendangan kaki ke bawah yang keras ini akan mengakibatkan bagian badan terutama pantat bergerak ke atas,sedangkan pada waktu kaki bergerak ke atas,maka bagian badan terutama pantat akan bergerak turun. Pada satu kali putaran lengan tendangan kaki pada gaya kupu-kupu ini dilakukan dua kali,kedua tendangan tersebut tidaklah sama,melainkan sedikit berbeda.
Perbedaan tersebut terletak pada keras atau dalamnya tendangan kaki. Pada tendangan yang pertama dilakukan dengan kuat dan dalam, sehingga mengakibatkan pantat naik cukup tinggi sedangkan tendangan kaki yang kedua pelan dan tidak dalam. Fungsi dari tendangan kaki yang kedua adalah untuk menormalkan gerakan pertama yang keras tadi sehingga pantat tidak meloncat tinggi ke atas,hal ini akan sangat mengurangi tahanan depan.

Urutan gerakan kaki pada gaya kupu-kupu
              1)    Kaki dalam keadaan lurus sampai dengan telapak kaki.
              2)    Gerakan kaki keatas dilakukan dengan cara kaki membengkokkan kaki pada persendian lutut                      (articulatio genu). Bengkoknya kaki ini tidak terlalu besar sehingga hanya sebagian jari-jari kaki                   saja  yang keluar dari permukaan air.
              3)    Tendangan kedua kaki kearah bawah dilakukan dengan keras terutama punggung kaki.                                Tendangan ini dengan cara meluruskan kedua kaki dari sikap membengkok.
              4)    Tendangan kaki ini masih berjalan, terlihat sikap kaki yang lurus dari sikap bengkok.
              5)    Setelah tendangan kaki ke bawah berakhir,maka kaki di gerakkan ke atas dari sikap kaki yang                    lurus untuk kemudian di tekuk pada persendian lutut.

       4. Teknik Bernafas


Pernapasan pada gaya kupu-kupu dilakukan dengan mengangkat kepala kedepan seperti pada gaya dada. Pengangkatan kepala di lakukan pada saat akhir dari tarikan dan memulai dari dorongan lengan,naiknya kepala dari permukaan  air diusahakan sedikit mungkin asal mulut telah keluar dari permukaan air dan dapat melaksanakan pernapasan.pengambilan napas dilakukan dengan cepat,dengan cara menarik napas lewat mulut secara meledak(cepat),secepatnya setelah mengambil napas kepala segera diturunkan lagi untuk menghindari bertambahnya tahanan depan. Pengeluaran udara dilakukan dalam air di saat kepala akan keluar dari permukaan air. Pengeluaran udara dilakukan lewat hidung secara meledak(cepat).


B. Peraturan Pertandingan Renang Kupu-Kupu
 Seri (heats)

Waktu terbaik dari seluruh peserta yang dibuat dalam waktu dua belas (12) bulan menjelang batas akhir (dead lina) hari perlombaan, harus didaftarkan pada formulir pendaftaran dan disusun berdasarkan urutan oleh panitia penyelenggara. Berikut ini aturan penempatannya:
1.      Bila waktu seri, ini akan ditempatkan sebagai final dan renangnya    dilakukan  pada sesi final.
2.      Bila dua seri, perenang tercepatakan ditempatkan pada seri kedua, perenang tercepat berikutnya dalam seri satu, perenang tercepat berikutnya pada seri kedua, berikutnya pada seri satu dan begitu seterusnya.
3.      Bila tiga seri, perenang tercepat akan ditempatkan dalam seri ketiga, tercepat berikutnnya dalam seri kedua, tercepat berikutnya seri satu, dan perenang ke empat berikutnya harus ditempetkan dalam seri ketiga, perenang kelima dalam seri dua, danbegitu seterusnya.
4.      Bila ada empat seri atau lebih, ketiga seri terakhir dari acara itu harus disusun sesuai dengan tiga aturan diatas, seri terdahulu, tiga seri terakhir harus terdiri dari perenang tercepat berikutnya, dan seterusnya. Lintasan akan ditetapkan dengan cara descending (turun dari besar kekecil) dari waktu yang dimasukkan dalam setiap seri.
5.      Pengecualian, bila ada dua sri attau lebih dalam sebuah event, harus ada minimum tiga perenang dalam seri pendahuluan, tapi bila berikutnya ada yng mengundurkan diri ini akan mengurangi jumlah perenang, dengan begitu dalam seri ini aakan kurang dari tiga.
6.      kecuali dalam 50M pada kolam 50M, penempatan lintasan seharusnya (lintasan nomor 1sisi sebelah kanan kolam renang kalau kita menghadap kolam renang dari sisi tempat start) dengan menempatkan perenang atau tim tercepat di lintasan tengah pada kolam itu.

Semi Final dan Final

1. Dalam semi final, seri harus ditentukan seperti dalam aturan seri diatas dimana seri pendahuluan tidak ada,      lintasan akan ditetapkan sesuai ketetapan susunan lintasan berdasarkan peraturan tersebut.
2.   Jika perenang dari serri yang sama atau dari yang berbeda memiliki catatan waktu yang sama sampai satu      per seratus detik, pada posisi 8 atau 16 mereka harus a swim off untuk menentukan perenang mana yang      beruntung memasuki final (a swim off dilakukan tidak kuarng dari 1jam). Jika semua perenang                      menyelesaikan seri mereka, jika catatan waktunya tetap sama maka harus dilakukan a swim off lagi.
3. Bila perenang mengundurkan diri dari semi final ke final, cadangan akan dipanggil sesuai urutan                     klasifikasinyya dalam seri atau semi final.
4.  Pada kompetisi yang lain cara undian dapat dilakukan untuk menentukan posisi.

Start

1.   Start dalam gaya bebas, dada kupu-kupu dan gaya ganti perorangan harus dengan loncat. Pluit panjang        dari referee, perenang harus melangkah naik keatas Starting Platform (balok start) dan diam. Aba-aba        take your marks dari starter, mereka harus segera ambil posisi start, dengan setidaknya kaki didepan          dari starting platform, posisi tangan tidak ditentukan bila semua perenang telah diam. Starter dapat                memberikan tanda.
2. Dalam Olympci Games, World Championships dan acara FINA lainya aba-aba “Take Your Marks”          harus dalam bahasa Inggris, dan dalam  start digunakan beberapa pengeras suara, pada tiap Starting            Platform dipasang satu (1) pengeras suara.
3.  Seorang perenang yang terjun sebelum tanda start diberikan maka perenang tersebut akan didiskualifikasi.     Bila tanda start dibunyikan sebelum disqualifikasi dinyatakan, lomba tetap dilangsungkan, dan seorang           perenang atau para perenang (melakukan pelanggaran) akan disqualifikasi setelah lomba selesai.

        Gaya

  1.   Sejak awal dari tarikan tangan pertama setelah start dan tiap pembalikan tubuh harus tetap telungkup  (dada menghadap air). Tendangan kaki menyamping dibawah permukaan air dibolehkan. Sekali waktu pun tidak boleh berputar terlentang (punggung menghadap air).
  2.  Kedua lengan harus dibawa kedepan bersamaan diatas permukaan air dan ditarik kebelakang bersamaan      (simultan) selama lomba.
  3.   Seluruh gerakan kaki ke atas dan ke bawah harus simultan, tungkai atau kaki tidak perlu pada level yang     sama, tetapi tidak boleh bergantian antara satu dan lainnya. Gerakan tendangan kaki gaya dada tidak di bolehkan.
  4. Pada tiap pembalikan dan finish, sentuhan kedinding harus dilakukan dengan kedua tangan simultan, diatas atau di bawah permukaan air.
  5.  Pada start dan pada pembalikan, seorang perenang dibolehkan melakukan tendangan sekali atau lebih dan satu tarikan tangan dibawah air, yang mana itu membawanya kepermukaan air. Untuk perenang dibolehkan menyelam sepenuhnya sampai pada satu jarak tidak lebih dari 15 meter, itu setelah start dan tiap pembalikan. Pada titik 15 meter itu kepala harus memecahkan permukaan air. Perenang harus tetap diatas permukaan air sampai pembalikan berikutnya atau finish.

C. Penyelamatan di Air

Penyelamatan merupakan tindakan yang sangat diperlukan dlam kegiatan di air. Dilihat dari tempatnya kemungkinan tenggelam meliputi tenggelam di kolam renang, sungai, danau dan laut. Dalam kolam renang, kita harus waspada akan bahaya di air. Bahaya itu justru timbul dari diri sendiri. Penyebabnya yaitu panik, gugup, sulit bernapas, kejang otot, dan adanya ombak. Pada umumnya, bahaya kecelakaan di air adalah ketika korban tidak dapat bernapas lagi akbibat adanya air yang masuk ke dalam saluran pernapasannya. Korban akan mengalamai kesulitan bernapas sehingga kejadian ini akan berakibat fatal bagi korban. Untuk itu, kita harus mengetahui dasar-dasar penyelamatan dalam air.



Usaha-Usaha Penyelamatan Diri Di Air :
  1.    Mempelajari kemampuan berenang dengan baik, paling tidak mampu untuk menyelamatkan diri sendiri jika terjadi bahaya saat di air
  2. Jangan berenang sendiri. Hendaklah berenang bersama dengan orang lain yang     memang mampu memberikan pertolongan jika diperlukan.
  3.  Berenang ditempat atau daerah-daerah yang diperbolehkan menurut peraturan yang ada.
  4. Berusaha sebaik-baiknya mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku di kolam/pantai.
  5. Berusaha mempelajari cara-cara praktis memberikan pertolongan atau penyelamatan diri, bila terjadi kecelakaan.
  6. Memahami cara memberikan pertolongan pernapasan buatan (resusitasi)
  7. Selalu menghindar atau berada di luar air, apabila beberapa saat setelah hujan, arus deras, ataupun halilintar.
  8.  Selalu menjaga jarak dengan menara atau tempat papan loncat indah saatberenang agar dapat terhinar dari kecelakaan.
  9.   Mematuhi instruksi guru sebelum turut serta dalam kegiatan olahraga air.
  10. Berusaha meminta pertolongan, jika sangat membutuhkan.


Teknik Atau Sikap Penolong Dalam Penyelamatan Di Air
  
  1. Penolong harus bersikap tenang
  2. Perhatikan tempat terjadinya tenggelam, apakah ada alat yang dapat digunakan untuk menolong seperti ban, tali, atau galah.
  3.   Jangan mencebur ke air untuk menolong bila tidak bisa berenang
  4.  Jangan langsung menolong korban yang baru saja tenggelam (banyak bergerak), karena korban masih panik. Lihat jika pergerakannya sudah tidak kuat (pergerakannya mulai sedikit) lalu kemudian langsung ditolong. tapi, jangan terlalu lama menunggu hingga korban lemas.
Hal ini dilakukan karena, jika korban panik dan terlalu banyak bergerak nantinya korban akan menarik kita hingga susah untuk mengangkatnya ke permukaan.


Bentuk-Bentuk Pertolongan Yang Dapat Dilakukan Di Air

  • Pertolongan tanpa alat:

                       1.      Memegang kepala korban dengan cara:
     a.       Penolong harus mencebur ke air atau kolam dari arah belakang korban.
       b.    Letakkan kedua telapak tangan pada kedua telingan korban  sedangkan      jari-jari               memegang dahi, hingga dahi korban tengadah ke atas permukaan air.
      c.    Lakukan renang seperti gaya punggung dengan menggerak-gerakkan kaki hingga korban       tepat di atas badan penolong.  Pertolongan ini hanya dapat dilakukan oloeh penolong             yang bisa berenang.
2.    Memegang ketiak korban.

3.     Berbegangan pada pohon atau benda yang kuat.

4.     Berpegangan tangan dengan teman-teman. 

5.      Pertolongan dengan jangkauan melalui kaki.
  • Pertolongan dengan alat :
ü   Menggunakan Ban, dengan cara melemparkan ban ke arah korban
ü   Menjulurkan galah atau kayu panjang pada korban
ü   Melemparkan benda yang dapat terapung ke arah korban.


Teknik-Teknik Membawa Korban Kecelakaan Di Air


·               Melakukan renang pertolongan dengan baik
·               Memegang lengan dari depan
·               Memegang lengan dari belakang
·               Memegang lengan korban dengan dua orang penolong



Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan Saat Menolong Korban Tenggelam

1. Korban bukan sedang berenang
 Jika  si korban bukanlah seorang perenang atau sedang berenang, dalam kodisi ini ita umpamakan kalau si korban tidak sedang dalam kondisi tidak memakai pakaian renang tentunya sulit untuk korban bergerak bebas di air. Pada tipe ini, korban hanya berfikir bagaimana caranya untuk tetap mengambil nafas dengan wajah panik dan berusaha untuk tetap tegak lurus dengan permukaan air. Pada kondisi ini korban cenderung berusaha meraih penolong tanpa mau mendengarkan instruksi dari penolong mereka hanya berusaha agar kepala dan dada tetap berada dipermukaan air. Sebenarnya penolong yang menangani korban tipe ini harus memiliki emosi yang dapat dikontrol karena korban pada kondisi ini sangat berbahaya bagi penolong. Umumnya saat ditolong dengan menarik tangan korban dan dibawa ke tepi oleh penolong, korban yang ketakutan akan sedikit meronta dan dapat berakibat korban dan penolong pun ikut tenggelam karena mengalami kram.  jika memungkinkan tolong korban dengan ban pelampung kemudian tarik korban ke tepi atau tempat yang aman.

 2. Korban yang Mengalami Cidera
 Jika  si korban mengalami cidera, dalam kondisi ini kita umpamakan korban kapal karam yang terluka tentunya posisi badan mungkin terlihat agak aneh tergantung dari bagian tubuh yang cidera. Korban mungkin merasa kesakitan akibat cidera yang dialaminya tersebut, dalam kondisi ini korban hanya dapat bergerak secara terbatas dan ketika ditolong korban lebih fokus pada rasa sakitnya daripada perintah dari si penolong sambil memegangi bagian tubuh yang cidera. hal yang perlu kita perhatikan sebagai penolong adalah perhatikan cidera yang dialami korban serta sesuaikan cara membawa korban ke tepi dengan posisi yang sedikit aneh untuk menyesuaikan dengan cidera korban.

3. Perenang yang kelelahan
Kondisi seperti ini bisa kita jumpai pada pertandingan berenang melintasi sungai yang lebar atau menyebrangi danau. Biasanya korban seperti ini memiliki pola kayuan yang lemah akibat tenaga yang ia miliki telah habis dengan posisi badan membentuk sudut dengan permukaan air. Korban dalam posisi ini masih berusaha untuk menyelamatkan diri dengan mencari perahu terdekat. Biasanya korban masih dapat berkomunikasi dan mengikuti instruksi yang diberikan sehingga lebih mudah untuk ditolong dengan kontak langsung baik dengan ban pelampung atau dengan menariknya langsung ke tepi.

4. Perenang yang pingsan atau tidak sadar 
Pada kondisi ini, korban sudah menelan banyak air kemungkinan diakibatkan pada kondisi korban yang terlalu panik dan banyak bergerak sehingga terlalu kelelahan dan menyebabkan hilangnya kesadaran atau bahkan karena terbentur akan suatu benda dan kemudian terjatuhke dalam air. Korban kemungkinan akan terlihat sebagian dari tubuhnya mungkin sebagian punggungnya jika posisinya tengkurap atau sedikitbagian kepalanya jika ia terlentang namun pada umumnya kondisi korban tengkurap dengan posisi wajah menghadap ke dasar. Saat penolong akan memberikan pertolongan dekati korban dengan tenang, tolong korban dengan cepat dan benar karena korban sudah tidak dapat bergerah sehingga sulit untuk melakukan pertolongan langsung. Penolong dapat menolong korban dengan bantuan pelampung dan lainnya. Setelah sampai ketepi periksa nafas korban, berikan nafas buatan dan resusitasi jantung jika diperlukan.




D.  Gambar Kolam Renang standar beserta ukuran




Ukuran Kolam Renang Standar Nasional :


Panjang kolam adalah 50 m
Lebar kolam renang adalah 25 m
Kedalaman kolam minimum adalah 2 meter
Garis Lebar adalah 2, 5 m
Lintasan adalah  8
Suhu Air pada kolam renang adalah 25° C sampai 28° C
Jika dilakukan pada malam hari pencahayaannya adalah 1500 lumen



BAB III
PENUTUP




Kesimpulan

kesimpulan yang dapat ditarik adalah renang Gaya kupu-kupu adalah
 karena Gaya ini merupakan turunan dari 
gaya dada/gaya katak. Dengan posisi dada menghadap ke bawah, kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah, lalu ke belakang, dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan di atas permukaan air. Pada saat tarikan tangan ke belakang, kedua belah kaki secara bersamaan menekan ke bawah. Gerakan kaki dan tangan ini dilakukan untuk mendorong badan bergerak ke depan (atau ke atas permukaan air untuk mengambil nafas). Pada saat kepala masuk kembali ke dalam air, tangan mengikuti masuk, dan kaki kembali menekan ke bawah. Gerakan kaki naik-turun menyerupai gerakan sirip ekor lumba-lumba. Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air. Berbeda dari gaya lainnya yang umumnya mudah dikuasai, perenang pemula memerlukan waktu lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki dalam gaya kupu-kupu. Sebagian besar pemula juga menganggap gaya kupu-kupu sebagai gaya tersulit untuk dipelajari. Dibandingkan ketiga gaya berenang lainnya, teknik gerakan yang buruk dalam gaya kupu-kupu tidak dapat ditutupi dengan besarnya tenaga yang dikeluarkan perenang.,berenang gaya kupu-kupu memerlukan kekuatan yang besar dari perenang. Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari perenang gaya bebas. Kecepatan renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara bersamaan. Gaya kupu-kupu adalah gaya renang terbaru dalam pertandingan renang. Perenang gaya kupu-kupu pertama kali ikut dalam lomba renang pada tahun 1933.




Saran


Dalam meraih prestasi, hal yang utama dan perlu diperhatikan adalah Disiplin, terutama dalam hal waktu. Kita tidaklah harus menunggu waktu datang, tetap kitalah yang harus berlari untuk mencapainya,bukan lari dari waktu, tetapi berlari dari waktu kewaktu untuk menggenggamnya
            Keberhasilan dicapai bukan hanya dengan bekerja di kantoran atau  perusahaan tetapi juga mampu kita capai di dunia olah raga termasuk renang










DAFTAR PUSTAKA